Jika Anda berniat memburu mobil bekas dalam waktu dekat, selain memeriksa kondisinya juga cek kebenaran data mobil, sekaligus pasang kewaspadaan terhadap aksi penipuan. Banyak modus dalam hal ini, mulai pemalsuan surat-surat hingga penipuan gaya lama.

Herjanto Kosasih, Senior Marketing Manager Bursa Mobi Bekas WTC Mangga Dua, berpesan kepada KompasOtomotif soal ini. Paling penting, menurutnya, kebanyakan modus penipuan berawal dari iklan yang diunggah di internet atau koran, bukan lewat dealer mobil bekas.

”Banyak yang ingin memasarkan sendiri mobilnya, ini harus hati-hati. Ada modus begini, si penipu pura-pura tertarik dan memberi DP. Dia datang sepagi mungkin. Penjual senang dong, udah jadi dan di-DP. Nah, saat penjual mau beraktivitas, di sinilah penipu mulai beraksi,” ungkap Herjanto.

Menurutnya, setelah dirasa aman, penipu mulai ada celah. Misal, minta fotokopi BPKB. Jika penjual tidak sempat dan menyerahkan BPKP untuk difotokopi, hampir 80 persen sudah pasti hilang untuk digadaikan. ”Apalagi ada fakturnya, makin senang lagi dia (penipu). Kalau sudah minta yang aneh-aneh, patut dicurigai,” timpalnya.

Dari berbagai forum otomotif, banyak disimpulkan masih terjadi modus klasik penipuan, yaitu lewat ATM. Penipu berpura-pura tertarik dengan iklan, dan berjanji akan mentransfer. Tapi ternyata dia hanya berniat menggiring penjual untuk mengecek saldo di ATM dan menipu lewat hipnotis.

Sebaliknya, ada penipu yang berpura-pura menjual mobil lewat internet. Jika tertarik, dan penjual meminta DP via transfer bank agar tidak dijual ke orang lain, waspadalah, karena ini hanya modus penipuan. Paling aman, bertransaksi di tempat, melihat mobil di lokasi, dan sebisa mungkin meminta bukti kuitansi jika sudah bertransaksi, berapa pun uang yang dikeluarkan.

BPKB ”Aspal”
Soal surat-surat kendaraan, dijelaskan saat ini ada celah untuk penipu memalsukannya. ”Kalau tidak salah, BPKP yang baru tidak seperti model lama yang punya catatan sejarah pemilik. Gara-gara ini banyak mobil bodong yang akhirnya dibikinkan BPKB aspal. Paling aman, beli mobil secara kredit di leasing. Buang duit sedikit tapi aman. Kecuali kenal benar dengan penjual atau showroom terpercaya,” katanya.

Selain itu, untuk menghindari hal ini, sebelum bertransaksi, ada baiknya melakukan cek fisik mobil ke Samsat. Di sini semua keganjilan akan kentara. Jika penjual enggan diajak cek fisik kendaraan dengan berbagai alasan, patut dicurigai mobil bekas yang akan dibeli tak punya surat-surat lengkap.

Sumber : KOMPAS OTTO